Saffron,
nama ini mungkin terdengar asing di telinga Anda. Saffron adalah salah satu
bumbu dapur khas Timur Tengah dan India yang biasa digunakan untuk memasak
kare, nasi kuning, paela dan masakan khas timur tengah lainnya.
Saffron
berasal dari bunga crocus sativu yakni bagian tangkai putiknya. Karena
jumlah putiknya sedikit maka jangan heran bila saffron menjadi salah satu bumbu
dapur termahal di dunia. Diperkirakan harga 1 kg saffroon bisa mencapai 10 juta
rupiah. Harga yang fantastis untuk ukuran bumbu dapur.
Bunga
saffron ber warna ungu dan hanya memiliki 3 tangkai putik dalam 1 bunga.
Tangkai putiknya memiliki tekstur yang halus seperti benang berukuran 2 – 4 cm.
Putik bunga saffron berwarna oranye terang seperti kunyit.
Bunga
saffron akan tumbuh subur jika mendapat aliran air yang cukup. Ditanam di tanah
yang gembur dan memilliki kemiringan tertentu sehingga banyak terkena sinar
matahari.
Tangkai
saffron yang sifatnya mudah kering membuat bumbu dapur yang satu ini harus di
simpan di dalam wadah tertutup dan kedap udara.
Kandungan Nutrisi Saffron
Meski bercita rasa pahit, namun saffron dapat membuat aroma masakan Anda menjadi lebih harum dan legit. Rasa pahit tersebut akan memudar ketika saffron mulai dicampur ke dalam bahan makanan.
Meski bercita rasa pahit, namun saffron dapat membuat aroma masakan Anda menjadi lebih harum dan legit. Rasa pahit tersebut akan memudar ketika saffron mulai dicampur ke dalam bahan makanan.
Saffon
mengandung pewarna alami crocin, salah satu karotenoid yang membuat
masakan menjadi kuning keemasan. Karotenoid merupakan sumber terbaik vitamin A
yang baik untuk membantu kesehatan mata dengan memperbaiki sel batang dan sel
kerucut pada retina. Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa karotenoid
juga mencegah penurunan kemampuan kognitif akibat usia.
Saffron
mengandung berbagai nutrisi penting lainnya seperti, lemak tak jenuh), protein,
karbohidrat, kalium, vitamin C, thiamin dan juga riboflavin.
Dunia
pengobatan modern menemukan bahwa zat-zat yang dikandung saffron seperti
karotenoid dan safranal (kandungan minyak saffron) dapat menangkal radikal
bebas penyebab sel kanker, zat pencegah mutasi gen (antimutagenic),
immunomodulating, serta zat antioksidan. Orang Persia banyak yang menggunakan
saffron sebagai aprodisiac food (zat penambah gairah).
Sayangnya,
di Indonesia saffron masih belum banyak digunakan karena harganya yang mahal
dan di beberapa daerah masih sulit didapat.
Namun,
Anda tidak perlu khawatir karena kita juga punya bumbu khas Indonesia yang
memiliki manfaat serupa dan bisa didapatkan dengan harga yang jauh lebih murah,
yaitu kunyit.
Well, tak ada saffron kunyit pun jadi. (dan)