Nama umum
Indonesia:
|
Adas manis, adas china, adas sowa
| |||
Inggris:
|
Dill, indian dill
| |||
Vietnam:
|
Thia la
| |||
Thailand:
|
Thiam khao pluak
| |||
Cina:
|
Chou qian hu, ou zhou shi luo, shi luo
| |||
Jepang:
|
Inondo
| |||
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Apiales Famili: Apiaceae Genus: Anethum Spesies: Anethum graveolens L. |
Mungkin daun ini tidak termasuk rempah asli Indonesia. Daun ini lebih
sering ditemukan pada resep-resep masakan Mediterania. Tak ada salahnya
kita berkenalan dengan daun yang satu ini, sebab selain memiliki aroma
khas yang enak, ia juga memiliki berbagai khasiat yang baik bagi tubuh.
Daun dill mengandung senyawa monoterpenes, flavanoid,
mineral, dan asam amino yang bisa menyehatkan pencernaan. Selain itu,
minyak esensialnya juga bisa menenangkan pikiran dan membuat kita
terhindar dari insomnia. Sementara, aroma khasnya bisa jadi pengharum
napas alami.
Daun adas sowa atau daun ender berkhasiat untuk penekan batuk,
ekspektoran, anti mual, nyeri dada, perut, lambung, kembung. Dimasak
sebagai sayuran pada waktu makan besar.
Tanaman
Adas (Foeniculum vul-gare Mill.) adalah tanaman herba tahunan dari
familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Tanaman ini berasal dari
Eropa Selatan dan daerah Mediterania, yang ke-mudian menyebar cukup luas
di berbagai negara seperti Cina, Meksiko, India, Itali, Indian, dan
termasuk negara Indonesia. Genus Foeniculum mempunyai tiga spesies yaitu
F. vulgare (adas), F. azoricum (adas bunga di-gunakan sebagai sayuran)
dan F. dulce (adas manis digunakan juga sebagai sayuran). F. vulgare
mempunyai sub spesies yaitu F. fulgare var. dulce dan F. vulgare var.
vulgare. Di Indonesia dikenal dua jenis adas yang termasuk ke dalam
famili Umbelliferae, yaitu adas (F. vulgare Mill.) dan adas sowa (Anetum
graveolens Linn.) Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di
Indonesia, ter-utama adas (F. vulgare Mill.) Sedangkan A. graveolens
Linn lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran rendah dan daunnya
dimakan sebagai lalap.
Selain
sebagai bumbu masak, tanaman adas mempunyai banyak kegunaan mulai dari
akar, daun, batang dan bijinya. Daun adas digunakan sebagai di-uretik
(pelancar air seni) dan me-macu pengeluaran keringat. Akar-nya
berkhasiat sebagai obat batuk, pencuci perut dan sakit perut se-habis
melahirkan. Tanaman muda digunakan juga sebagai obat gang-guan saluran
pernapasan dan dari ekstrak buah adas dapat digunakan untuk mengobati
mulas. Mengingat kegunaannya sebagai tanaman obat, maka tanaman adas
merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peranan penting dalam
industri obat tradisional di Indone-sia.
Deskripsi Tanaman Adas
Tanaman
dicirikan dengan bentuk herba tahunan, tingga tanaman dapat mencapai 1 -
2 m dengan percabangan yang banyak, batang beralur. Daun berbagi
menyirip, berbentuk bulat telur sampai segi tiga dengan panjang 3 dm,
bunga ber-warna kuning membentuk kumpulan payung yang besar. Dalam satu
payung besar terdapat 15 - 40 payung kecil, dengan panjang tangkai
payung 1 - 6 cm. Bunga ber-bentuk oblong dengan panjang 3,5 - 4 mm.
Dalam masing-masing biji terdapat tabung minyak yang letak-nya
berselang-seling. Pada waktu muda biji adas bewarna hijau ke-mudian
kuning kehijauan, dan ku-ning kecokelatan pada saat panen.
Kandungan bahan aktif
Kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 - 6%. Buah yang terletak di tengah-tengah payung umumnya mengandung minyak atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan waktu panen sangat menentukan kandungan minyak atsiri.
Minyak atsiri yang paling utama dari varietas dulce mengandung anethol (50 - 80%), limonene (5%), fenchone (5%), estragol (methyl-chavicol), safrol, alpha-pinene (0,5%), camphene, beta-pinene, beta-myrcene dan p-cymen. Sebalik-nya varietas vulgare tidak dibudi-dayakan, kadang-kadang mengandung lebih banyak minyak atsiri, tetapi karena dicirikan oleh fen-chone yang pahit (12 - 22%) sehing-ga harganya lebih murah dari varietas dulce.
Kandungan bahan aktif
Kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 - 6%. Buah yang terletak di tengah-tengah payung umumnya mengandung minyak atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan waktu panen sangat menentukan kandungan minyak atsiri.
Minyak atsiri yang paling utama dari varietas dulce mengandung anethol (50 - 80%), limonene (5%), fenchone (5%), estragol (methyl-chavicol), safrol, alpha-pinene (0,5%), camphene, beta-pinene, beta-myrcene dan p-cymen. Sebalik-nya varietas vulgare tidak dibudi-dayakan, kadang-kadang mengandung lebih banyak minyak atsiri, tetapi karena dicirikan oleh fen-chone yang pahit (12 - 22%) sehing-ga harganya lebih murah dari varietas dulce.
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Buah
: buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas,
hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau
aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA :
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 -
60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten,
felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak
lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang
khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan biji
mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan Hasil
Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat
streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan. 2. Meningkatkan
peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3.
Menghilangkan dingin dan dahak. 4. Minyak adas yang mengandung anetol,
fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna
dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan. 5. Dari satu penelitian
pada manusia dewasa, ditemukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan
batu ginjal.
Bagian yang digunakan :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.
Kegunaan :
Buah bermanfaat untuk mengatasi :
a. sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual,
muntah, diare,
b. sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan,
c. batuk berdahak, sesak napas (asma),
d. haid: nyeri haid, haid tidak teratur,
e. air susu ibu (ASI) sedikit,
a. sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual,
muntah, diare,
b. sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan,
c. batuk berdahak, sesak napas (asma),
d. haid: nyeri haid, haid tidak teratur,
e. air susu ibu (ASI) sedikit,
Daun berkhasiat mengatasi :
a. batuk,
b. perut kembung, koilk,
c. rasa haus, dan
d. meningkatkan penglihatan.
Cara Pemakaian :
Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum.
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka.
Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.
Contoh Pemakaian :
a. Batuk
Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kalisehari, sampai sembuh.
b. Sesak napas
Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendokmakan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari,sampai sembuh.
Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendokmakan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari,sampai sembuh.
c. Sariawan
Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam,daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari,rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicucidan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbusdengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelahdingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup3/4 gelas.
Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam,daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari,rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicucidan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbusdengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelahdingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup3/4 gelas.
d. Haid tidak teratur
Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam,jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari,bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batusebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampaitersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari,masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur.
Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengansetengah cangkir arak. Minum selagi hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar